Sunday 23 April 2017

Menebar Kebaikan Untuk Sesama

Assalamua’laykum warahmatullah wabarakatuh

Manusia adalah makhluk sosial, di mana ia tidak bisa bergantung pada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan bantuan serta kehadiran manusia lainnya. Tapi di era modern saat ini, banyak sekali manusia yang tak acuh terhadap temannya, tetangganya, bahkan saudaranya. Aktivitas yang padat? Kerjaan yang menumpuk? Itu yang katanya menjadi penghadang dan pemutus hubungan antar sesama manusia serta membiarkan saudara seimannya. Hal itu akan merusak hubungan dalam bermasyarakat serta mengurangi kesempurnaan iman milik seseorang. Seperti apa yang telah dikatakan Rasulullah dalam sabdanya:
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)

Lantas apa yang harus kita lakukan terhadap saudara-saudara kita?
Pertama berbuat baiklah kepada sesama. Karena dengan hal itu, kita telah memberikan kebahagian dan cinta kasih antar sesama. Berbuat baik yang macam apa sih? Yang selalu memberikan makan? Mengajaknya jalan-jalan? Atau mengorbankan semua yang kita punya untuk nya? Tidak seperti itu, kita dapat melakukan dengan hal-hal kecil saja. Seperti memindahkan paku dipinggir jalan, membantu menyebrangi jalan, atau membantu membawakan barang. Tidak hanya dengan itu, kita juga dapat memberikan dan mengajarkan ilmu yang telah diperoleh terhadap sesama.
Berikut adalah ilustrasi cerita tentang kebahagian atas berbuat baik dengan menolong antar sesama.
Diceritakan dalam suatu kelompok liqo, Annisa dan kawan-kawannya diberikan tantangan oleh kakak mentornya, panggil saja Kak Ayu. Kak Ayu menantang mereka semua untuk melakukan 1 hal kebaikan yang berhubungan dengan manusia di lingkungan sekolah dalam waktu 10 menit. Annisa dan kawan-kawannya berlarian kesana kemari mencari targetnya. Ada yang membantu membawakan kardus minuman, memberikan makanan ringan ke bapak satpam, membantu membersihkan wadah minuman, sampai membantu membersihkan sampah di kelas dan membawanya ke tempat pembuangan sampah sementara. Mungkin teman-teman yang melihat kebingungan atas apa yang mereka kerjakan. Seperti yang dilakukan Nabilah saat membawa tempat sampah ke tempat pembuangan sampah. Ia berpapasan dengan temannya lalu ia berkata “ Yaampun Nabilah kamu ngapain? Rajin banget sih.” Nabilah pun hanya tersenyum menanggapinya. Setelah semuanya selesai, mereka semua menceritakan apa yang telah mereka lakukan. Mereka semua merasa senang dan amat bahagia, begitupun dengan orang-orang yang dibantunya. Ucapan terimakasih dan senyum tulus karena lelahnya bekerja dari orang yang mereka bantu, memicu perasaan kita untuk ikut merasakan kebahagian itu.
Kalau kalian tidak percaya, yuk kita sama-sama untuk menebar kebaikan tentunya dengan niat ikhlas karena Allah yaaa
Hanya berbuat baik? Tentu saja tidak. Untuk yang kedua ini kita harus menjaga perasaan orang-orang disekitar kita. Baik itu perkataan ataupun perbuatan. Mungkin kita tidak sadar akan apa yang telah kita lakukan dan ucapkan. Akan lebih baik jika kita meminta maaf, toh bermaafan itu tidak hanya saat lebaran kan? Hehe..
Bicara tentang perasaan memang sangat sensitif, apalagi jika kita tidak mengetahui keadaan lawan bicara. Yang niat bercanda malah dianggap serius. Makanya kita juga harus melihat-lihat bagaimana keadaan lawan bicara kita. Jangan sampai mereka marah akan bercandaan dan omongan kita ya. Hati-hatilah dalam berbicara, karena lisan akan melukai lebih dalam daripada perbuatan fisik lhoo. Luka di wajah bisa dihilangkan, tapi sayatan di hati sulit untuk dirajut kembali.
Ada banyak sekali cara untuk membuat orang lain bahagia, tidak seperti yang ada tulisan ini saja.
Yuk mari kita berlomba-lomba hal-hal kebaikan dan menebarkan kasih sayang terhadap sesama. Semangat yaa mencari kebaikannyaa😉
وَٱصْبِرْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُحْسِنِينَ
“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.S Hud : 115)


 Widya Puspita
XI MIA-5

0 komentar:

Post a Comment