Sunday 3 August 2014

4 Tipe Wanita Dalam Al-Qur'an

Al-Qur’an menjelaskan 4 (empat) tipe wanita :

Wanita dengan kepribadian kuat
Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah, istri Fir’aun. Walaupun berada dalam “cengkeraman” Fir’aun, ia tetap teguh menjaga aqidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Allah Swt., mengabadikan doanya dalam Al-Qur’an, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim.” (Q.S.At-Tahrim :11)

Wanita yang berusaha menjaga kesucian dirinya
Tipe kedua ini diwakili oleh Maryam. Dalam surat Maryam ayat 20 disebutkan bahwa Maryam adalah seorang wanita suci yang tidak pernah disentuh seorang lelaki pun. Karena keutamaan inilah, Allah Swt. berkenan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu surat dalam Al-Qur’an dan menjadikannya Ibu dari seorang nabi yang agung.

Wanita penghasut, penebar fitnah, penggemar gossip, dan sangat buruk hatinya
Ia adalah Ummu Jamil binti Harb, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjuluki wanita ini sebagai “pembawa kayu bakar” atau wanita penyebar fitnah dan permusuhan. Allah Swt. berfirman, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa dan demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang dilehernya ada tali dari sabut.” (Q.S. Al-Lahab : 1-5) Ia pun dikenal sebagai “sekutu terbaik” Abu Lahab untuk menghambar dakwah Islam.

Wanita penggoda
Tipe ini diperankan oleh Siti Zulaikha sebelum ia menjadi wanita baik (taubat). Petualangan Zulaikha dalam menggoda Yusuf, dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Yusuf ayat 23, “Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata, “Marilah ke sini”.


Semoga kita tergolong sebagai Muslimah yang memiliki akhlaqul karimah dan yang memiliki ketakwaan, ketaatan, serta tawakal kepada Allah Swt. Insyaa Allah. Wallahu’alam bisshowwab.

Wanita-Wanita Shalehah Versi Al-Qur'an

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaykum war.wab

Ukhti, tahukah kalian berapa banyak nama wanita yang tercantum dalam Al-Qur'an? sudahkah kalian menghitungnya? hehe
Insyaa Allah ini ada beberapa nama wanita yang tercantum dalam Al-Qur'an. kenapa nama mereka tercantum? adakah sesuatu yang luar biasa pada akhlaq mereka? ataukah ada suatu amanah besar yang dijalankan mereka?

Yuk disimak pembahasan berikut ini...
ada beberapa nama wanita yang tercantum dalam Al-Qur'an yang mereka telah Allah katakan sebagai wanita shalehah, siapa sajakah mereka?

Siti Hawa
Siapa yang tak kenal dengan Siti Hawa? Siti Hawa adalah wanita pertama yang Allah ciptakan untuk menemani Adam a.s. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri. Beliau adalah wanita pertama yang mampu mengemban amanah memberikan ketentraman bagi suaminya, Adam a.s.

Tau cerita waktu mereka diusir dari Surga sama Allah kan? coba deh dibuka Q.S. Al-Baqarah ayat 36. "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan". Allah menurunkan mereka ke bumi, karena mereka telah melanggar perintah Allah. Secara global disebutkan bahwa Adam turun ke bumi di India (semenanjung Syrindib, Ceylan) di atas gunung yang bernama Baudza. Di dalam kitab Rihlahnya, Ibnu Batutah mengatakan,"Sejak sampai semenanjung ini, tujuanku tidak lain, kecuali mengunjungi Al Qadam al-Karimah. Adam datang ketika mereka tengah berada di semenanjung Ceylan.

Siti Sarah
Sarah adalah wanita cantik yang pertama kali beriman kepada dakwah Nabi Ibrahim a.s. Allah Swt. Menjaga Sarah, istri Ibrahim, ketika seorang thaghut akan menodai kesuciannya dan merampas kehormatannya. Awal pertemuan Nabi Ibrahim a.s. dengan Sarah, ketika itu Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Luth a.s. pergi ke wilayah Syam. Mereka bertemu dengan paman Nabi Ibrahim. Ia memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Sarah. Ibrahim a.s. pun berkata, “Belum ada wanita cantik yang memiliki kecantikan seperti Hawa hingga saat ini selain Sarah”. Akhirnya, Ibrahim pun menikahi Sarah dan mereka hidup harmonis. Namun, seperti sayur tanpa garam yang tidak lengkap rasanya. Kehidupan rumah tangga mereka pun mulai dibumbui dengan ujian-ujian. Namun, begitu mulia hati seorang Siti sarah. Beliau tetap berpegang teguh terhadap keyakinannya kepada Allah dan bersabar. Masyaa Allah! ^^

Siti Hajar
Siti Hajar adalah wanita cantik yang terkenal karena keteguhan keimanan, ketakwaan, dan tawakalnya kepada Allah Swt. Pada saat Nabi Ibrahim membawa Hajar dan putranya menuju Mekkah, Hajar dalam keadaan menyusui Ismail. Pada saat itu, di Mekkah tidak ada seorangpun, dan tidak ada pula air. Ibrahim meletakkan keduanya di sana dan di sisi mereka geribah yang ada di dalamnya terdapat kurma dan bejana yang di dalamnua terdapat air. Lalu Ibrahim meninggalkan mereka pergi karena perintah Allah. Setelah kepergian Nabi Ibrahim, hajar tetap menyusui Ismail dan meminum air yang ada dalam bejana. Kemudian, air dalam bejana perlahan-lahan mulai menipis dan habis. Hajar melihat Ismail kehausan. Beliau pun pegi mencari air. Hajar pergi menuju bukit Shafa lalu menuju bukit Marwah selama tujuh kali! Masyaa Allah :D. Keimanan dan ketakwaan Siti Hajar, Allah jadikan salah satu rukun ibadah haji, yaitu sa’i.

Ratu Balqis
Al-Qur’an mengungkapkan kisah, bahwa pada masa Nabi Sulaiman a.s. terdapat perempuan filsuf yang mempunyai firasat tajam terhadap fenomena sekitarnya dan memiliki kecakapan dalam mengendalikan serta menyelesaikan persoalan yang dilematis. Perempuan itu bernama Balqis. Ratu Balqis meminta pendapat dan alternative dari kaumnya perihal masalah yang dihadapinya sebagai penguasa. Beliau termasuk penguasa yang sangat menyukai perdamaian, musyawarah, daripada peperangan. Ratu Balqis tidak memiliki gengsi yang tinggi ketika ia mengakui keikhlasan Nabi Sulaiman dan kebenaran ajarannya dengan keikhlasan ia pun masuk Islam. Alhamdulillah ^^

Maryam binti ‘Imran
Sebagaimana Allah telah memilih jumlah kaum lelaki untuk memegang risalah kenabian dan mukjizat, maka Allah pun telah memilih sejumlah perempuan untuk memiliki keistimewaan khusus, yang salah satunya adalah Maryam binti ‘Imran. Maryam merupakan sosok wanita shalehah yang dijadikan Allah ibu dari Nabi ‘Isa a.s. Maryam adalah wanita yang sangat menjaga pandangan kepada lawan jenis. Pekerjaan sehari-harinya adalah beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt. berfirman, “Dan ingatlah ketika Malaikat Jibril berkata: “ Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu, dan melebihkan kamu atas segala perempuan di dunia (yang semasa dengan kamu).”

Tentu saja Maryam heran mengapa ia bisa memiliki anak, sementara ia sendiri tidak menikah dan selalu menjaga kesucian dirinya. Ketika Maryam akhirnya hamil tanpa menikah dengan seorang lelaki manapun, ia lalu mengasingkan diri karena malu. Ia tidak kuat menanggung amanah besar ini, tetapi sebagai wanita yang taat kepada Allah ia pun tetap berusaha menyelamatkan bayi yang dikandungnya ini.
Maryam mengajarkan pada wanita zaman sekarang bahwa cobaan hidup adalah konsekuensi ketakwaan dan kemuliaan hidup setelah cobaan tersebut adalah konsekuensi kesabaran.

Khadijah
Khadijah dijuluki Ath-thohirah, yang berarti bersih dan suci. Beliau dikenal sebagai seorang yang tangguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Setelah bercerai dengan suami yang pertama, banyak dari para pemuka Quraisy menginginkan Beliau untuk dijadikan istri, tetapi Khadijah lebih memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya. Beliau juga mengurusi perniagaan yang kemudian dari hasil usahanya, Beliau menjadi kaya.

Khadijah bertemu dengan Muhammad dan menawarkan kepada Muhammad (pada saat itu belum diangkat menjadi Nabi), untuk menjual dagangannya. Khadijah tertambat hatinya pada pribadi yang terpercaya, jujur, professional dalam bekerja, dan memiliki akhlaq yang mulia, yang tidak lain adalah Muhammad. Dan Allah menakdirkan mereka menikah. Pada saat itu, Khadijah berumur 40 tahun, dan Muhammad berumur 25 tahun.

Keutamaan Khadijah diriwayatkan sebagaimana sabda Rasulullah Saw.; “Tidaklah Allah mengganti untukku (istri) yang lebih baik darinya (Khadijah). Dia beriman kepadaku saat orang-orang kufur. Dia mempercayaiku saat orang-orang mendustaiku. Dia memberikan hartanya kepadaku saat orang-orang mengharamkan harta untukku. Dan dia memberikan aku anak saat Allah tidak memberikan anak dari istri-istriku yang lain”. Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah. Semoga kita bisa meneladani akhlaq seorang Khadijah. Aamiin 

‘Aisyah
Sosok ini tentu tidak asing lagi bagi kita. Wanita shalehah yang juga merupakan satu-satunya istri Rasulullah yang bukan janda ini adalah sosok wanita yang banyak meriwayatkan hadits. Rasulullah sangat mencintai istrinya ini. Kisah ‘Aisyah mengajarkan kita tentang kesabaran dalam menghadapi fitnah keji.

‘Aisyah adalah istri yang menyertai Rasulullah dalam perang Bani al-Mustahiq.  Saat itu bertepatan dengan turunnya perintah memakai hijab. Hanya karena Shafwan bin Mu’thil sedang berdua dengan ‘Aisyah yang berada di untanya. Maka timbullah fitnah. Berbeda sekali ya dengan zaman sekarang, zaman disaat ketika seorang wanita berdua dengan laki-laki yang bukan mahramnya menjadi sesuatu yang lazim dan tidak menimbulkan fitnah. 

Kesalehan dan kesabaran ‘Aisyah dalam menghadapi fitnah berbuah manis. Beliau semakin terhormat di mata Rasulullah dan kaum mukminin.