Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaykum
war.wab
Ukhti, tahukah
kalian berapa banyak nama wanita yang tercantum dalam Al-Qur'an? sudahkah
kalian menghitungnya? hehe
Insyaa Allah ini ada
beberapa nama wanita yang tercantum dalam Al-Qur'an. kenapa nama mereka
tercantum? adakah sesuatu yang luar biasa pada akhlaq mereka? ataukah ada suatu
amanah besar yang dijalankan mereka?
Yuk disimak pembahasan
berikut ini...
ada beberapa nama
wanita yang tercantum dalam Al-Qur'an yang mereka telah Allah katakan sebagai
wanita shalehah, siapa sajakah mereka?
Siti Hawa
Siapa yang tak kenal dengan Siti Hawa? Siti
Hawa adalah wanita pertama yang Allah ciptakan untuk menemani Adam a.s. Menurut
cerita para ulama, Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah
kiri. Beliau adalah wanita pertama yang mampu mengemban amanah memberikan
ketentraman bagi suaminya, Adam a.s.
Tau cerita waktu mereka diusir dari Surga sama
Allah kan? coba deh dibuka Q.S. Al-Baqarah ayat 36. "Turunlah
kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat
tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan". Allah
menurunkan mereka ke bumi, karena mereka telah melanggar perintah Allah. Secara
global disebutkan bahwa Adam turun ke bumi di India (semenanjung Syrindib,
Ceylan) di atas gunung yang bernama Baudza. Di dalam kitab Rihlahnya, Ibnu
Batutah mengatakan,"Sejak sampai semenanjung ini, tujuanku tidak lain,
kecuali mengunjungi Al Qadam al-Karimah. Adam datang ketika mereka tengah
berada di semenanjung Ceylan.
Siti Sarah
Sarah adalah wanita cantik yang pertama kali
beriman kepada dakwah Nabi Ibrahim a.s. Allah Swt. Menjaga Sarah, istri
Ibrahim, ketika seorang thaghut akan menodai kesuciannya dan merampas
kehormatannya. Awal pertemuan Nabi Ibrahim a.s. dengan Sarah, ketika itu Nabi
Ibrahim a.s. dan Nabi Luth a.s. pergi ke wilayah Syam. Mereka bertemu dengan paman Nabi Ibrahim. Ia memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Sarah.
Ibrahim a.s. pun berkata, “Belum ada wanita cantik yang memiliki kecantikan seperti
Hawa hingga saat ini selain Sarah”. Akhirnya, Ibrahim pun menikahi Sarah dan
mereka hidup harmonis. Namun, seperti sayur tanpa garam yang tidak lengkap
rasanya. Kehidupan rumah tangga mereka pun mulai dibumbui dengan ujian-ujian.
Namun, begitu mulia hati seorang Siti sarah. Beliau tetap berpegang teguh
terhadap keyakinannya kepada Allah dan bersabar. Masyaa Allah! ^^
Siti Hajar
Siti Hajar adalah wanita cantik yang terkenal
karena keteguhan keimanan, ketakwaan, dan tawakalnya kepada Allah Swt. Pada saat
Nabi Ibrahim membawa Hajar dan putranya menuju Mekkah, Hajar dalam keadaan
menyusui Ismail. Pada saat itu, di Mekkah tidak ada seorangpun, dan tidak ada
pula air. Ibrahim meletakkan keduanya di sana dan di sisi mereka geribah yang
ada di dalamnya terdapat kurma dan bejana yang di dalamnua terdapat air. Lalu
Ibrahim meninggalkan mereka pergi karena perintah Allah. Setelah kepergian Nabi
Ibrahim, hajar tetap menyusui Ismail dan meminum air yang ada dalam bejana.
Kemudian, air dalam bejana perlahan-lahan mulai menipis dan habis. Hajar
melihat Ismail kehausan. Beliau pun pegi mencari air. Hajar pergi menuju bukit
Shafa lalu menuju bukit Marwah selama tujuh kali! Masyaa Allah :D. Keimanan dan
ketakwaan Siti Hajar, Allah jadikan salah satu rukun ibadah haji, yaitu sa’i.
Ratu Balqis
Al-Qur’an mengungkapkan kisah, bahwa pada masa
Nabi Sulaiman a.s. terdapat perempuan filsuf yang mempunyai firasat tajam
terhadap fenomena sekitarnya dan memiliki kecakapan dalam mengendalikan serta menyelesaikan
persoalan yang dilematis. Perempuan itu bernama Balqis. Ratu Balqis meminta
pendapat dan alternative dari kaumnya perihal masalah yang dihadapinya sebagai
penguasa. Beliau termasuk penguasa yang sangat menyukai perdamaian, musyawarah,
daripada peperangan. Ratu Balqis tidak memiliki gengsi yang tinggi ketika ia
mengakui keikhlasan Nabi Sulaiman dan kebenaran ajarannya dengan keikhlasan ia
pun masuk Islam. Alhamdulillah ^^
Maryam binti ‘Imran
Sebagaimana Allah telah memilih jumlah kaum
lelaki untuk memegang risalah kenabian dan mukjizat, maka Allah pun telah
memilih sejumlah perempuan untuk memiliki keistimewaan khusus, yang salah
satunya adalah Maryam binti ‘Imran. Maryam merupakan sosok wanita shalehah yang
dijadikan Allah ibu dari Nabi ‘Isa a.s. Maryam adalah wanita yang sangat
menjaga pandangan kepada lawan jenis. Pekerjaan sehari-harinya adalah beribadah
kepada Allah Swt. Allah Swt. berfirman, “Dan
ingatlah ketika Malaikat Jibril berkata: “ Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah
memilih kamu, mensucikan kamu, dan melebihkan kamu atas segala perempuan di
dunia (yang semasa dengan kamu).”
Tentu saja Maryam heran mengapa ia bisa
memiliki anak, sementara ia sendiri tidak menikah dan selalu menjaga kesucian
dirinya. Ketika Maryam akhirnya hamil tanpa menikah dengan seorang lelaki
manapun, ia lalu mengasingkan diri karena malu. Ia tidak kuat menanggung amanah
besar ini, tetapi sebagai wanita yang taat kepada Allah ia pun tetap berusaha
menyelamatkan bayi yang dikandungnya ini.
Maryam
mengajarkan pada wanita zaman sekarang bahwa cobaan hidup adalah konsekuensi
ketakwaan dan kemuliaan hidup setelah cobaan tersebut adalah konsekuensi
kesabaran.
Khadijah
Khadijah dijuluki Ath-thohirah, yang berarti
bersih dan suci. Beliau dikenal sebagai seorang yang tangguh dan cerdik dan
memiliki perangai yang luhur. Setelah bercerai dengan suami yang pertama,
banyak dari para pemuka Quraisy menginginkan Beliau untuk dijadikan istri,
tetapi Khadijah lebih memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik
putra-putrinya. Beliau juga mengurusi perniagaan yang kemudian dari hasil
usahanya, Beliau menjadi kaya.
Khadijah bertemu dengan Muhammad dan
menawarkan kepada Muhammad (pada saat itu belum diangkat menjadi Nabi), untuk
menjual dagangannya. Khadijah tertambat hatinya pada pribadi yang terpercaya,
jujur, professional dalam bekerja, dan memiliki akhlaq yang mulia, yang tidak
lain adalah Muhammad. Dan Allah menakdirkan mereka menikah. Pada saat itu,
Khadijah berumur 40 tahun, dan Muhammad berumur 25 tahun.
Keutamaan Khadijah diriwayatkan sebagaimana
sabda Rasulullah Saw.; “Tidaklah Allah
mengganti untukku (istri) yang lebih baik darinya (Khadijah). Dia beriman
kepadaku saat orang-orang kufur. Dia mempercayaiku saat orang-orang
mendustaiku. Dia memberikan hartanya kepadaku saat orang-orang mengharamkan
harta untukku. Dan dia memberikan aku anak saat Allah tidak memberikan anak
dari istri-istriku yang lain”. Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang
Allah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam menjalani tugasnya sebagai
Rasul Allah. Semoga kita bisa meneladani akhlaq seorang Khadijah. Aamiin
‘Aisyah
Sosok ini tentu tidak asing lagi bagi kita.
Wanita shalehah yang juga merupakan satu-satunya istri Rasulullah yang bukan
janda ini adalah sosok wanita yang banyak meriwayatkan hadits. Rasulullah
sangat mencintai istrinya ini. Kisah ‘Aisyah mengajarkan kita tentang kesabaran
dalam menghadapi fitnah keji.
‘Aisyah adalah istri yang menyertai Rasulullah
dalam perang Bani al-Mustahiq. Saat itu
bertepatan dengan turunnya perintah memakai hijab. Hanya karena Shafwan bin
Mu’thil sedang berdua dengan ‘Aisyah yang berada di untanya. Maka timbullah
fitnah. Berbeda sekali ya dengan zaman sekarang, zaman disaat ketika seorang
wanita berdua dengan laki-laki yang bukan mahramnya menjadi sesuatu yang lazim
dan tidak menimbulkan fitnah.
Kesalehan dan kesabaran ‘Aisyah dalam
menghadapi fitnah berbuah manis. Beliau semakin terhormat di mata Rasulullah
dan kaum mukminin.