Sunday 23 March 2014

Komik : Muadzin Usil

Assalamu'alaikum :))

Kali ini, Rohis 48 mau share salah satu komik yang udah terbit beberapa minggu kemarin, judulnya "Muadzin Usil". Masih inget komiknya? Atau udah lupa? hehe... Gapapa, ini dia nih komiknya :

(klik untuk memperbesar)

Gimana? Kecee kan? Nantikan komik selanjutnya yaaa :D

Saturday 22 March 2014

Burung Beo Milik Pak Ustadz

Lagi surfing, ehh nemu cerita seru di salah satu fanspage Facebook, cerita tentang burung beo milik pak ustadz.. Langsung aja cekidot :



Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu'alaikum, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya

Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu meninggal


Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:

"Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!"

Sang Ustadz menjawab: "Aku bukan bersedih karena burung itu."

Para Santri: "Lantas kenapa ustadz?"

Sang Ustadz: "Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?"

Para Santri: "Ya, kami melihatnya."

Sang Ustadz: "Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan PERIHNYA sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa. 

Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.


Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, khusnul khotimah ataukah su'ul khotimah?"

Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadz-nya.:

Lalu bagaimana keadaan kita saat menjemput sakaratul maut nanti ?

Tuesday 4 March 2014

Kisah Inspirasi : Seminar Balon

Assalamu'alaikum :))
Ada cerita seru nih, simpel tapi tetep #InspirasiBermanfaat, penasaran? check this out!

Pada suatu acara seminar motivasi yang dihadiri oleh sekitar 50 orang peserta. Tiba-tiba sang Motivator berhenti berkata-kata dan mulai memberikan balon kepada masing-masing peserta. Dan kepada mereka, masing-masing diminta untuk menuliskan namanya di balon tersebut dengan menggunakan spidol.

Kemudian semua balon dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam ruangan lain.

Setelah itu, semua peserta disuruh masuk ke dalam ruangan lain itu dan diminta untuk menemukan balon yang telah tertulis nama mereka, dan untuk menyelesaikan ini mereka hanya diberi waktu 5 menit !!!

Semua orang panik !
Masing-masing mencari nama mereka, bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan orang lain disekitarnya sehingga terjadi kekacauan.

Waktu 5 menit sudah usai, dan tidak ada seorang pun yang bisa menemukan balon mereka sendiri . . .

Sekarang, masing-masing diminta untuk secara acak mengambil sembarang balon dan memberikannya kepada orang yang namanya tertulis di atasnya. Ternyata, hanya dalam beberapa menit semua orang sudah memegang balon mereka sendiri.

Akhirnya Sang Motivator berkata,

"Kejadian yang baru saja terjadi ini mirip dan sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri, (mirip dengan mencari balon mereka sendiri) dan banyak yang gagal. Mereka baru berhasil mendapatkannya ketika mereka memberikan kebahagiaan kepada orang (memberikan balon kepada pemiliknya)."

Kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan orang lain . . .
Beri kebahagiaan kepada orang lain, maka Anda akan mendapatkan kebahagiaan Anda sendiri . . .

Salam #InspirasiBermanfaat :))

Monday 3 March 2014

Mentoring Gabungan #1

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...

Apa kabar nih teman-teman? :D
Kembali lagi nih....sama Rohis 48 yang semakin hari semakin ngangenin kan? Hehehehe...
Oh ya! Semoga kabar teman-teman semua baik, sehat wal'afiat. Aamiin :)
Alhamdulillah... Hari jum'at kemarin tanggal 28 Februari 2014 kami Rohis SMAN 48 Jakarta dengan bangga mempersembahkan... *jeng jeng jeng* *suara drum*

MENGAB (Mentoring Gabungan) dengan tema yang sangat.......menarik! :)
"Berprestasi dan Berkreasi Kenapa Tidak?" ;D

Nah...di foto itu tampak terlihat pemateri yang sedang menyampaikan......materi (ya iya lah ya-_-)

Pematerinya bernama kak Alham Fikri Aji :)

Walaupun beliau bukan Alumni SMAN 48. Tetapi beliau sangat amat friendly dan kocak abisssss

Beliau Alumni SMAN 1 Depok. Nah teman-teman ada yang sekolah disana nggak? Atau jangan jangan.....alumni SMAN 1 Depok jugaa ;D Beliau sekarang mahasiswa di Universitas Indonesia (UI) dengan jurusan Fasilkom teman-teman...

Waktu di SMAN 1 Depok kak Aji ini mengikuti Rohis juga loooh ;D

Oh ya! Hampir aja lupa. Beliau juga mengikuti ekskul yang namanya Student Club. Student Club ini berisi anak-anak OSN :o

So... kak Aji ini adalah anak OSN! Bukan anak gembala (?) *krik krik krik krik*

Beliau pernah dapetin medali perak waktu OSN di 101 lohh keren banget yaa :D

Beliau juga sekarang ngajar anak-anak OSN Komputer di sekolah swasta...

Kak Aji pingin banget ngajarin anak-anak sekolah islam apalagi anak-anak rohis. Tapi 
sayangnya beliau ngajarnya di sekolah swasta yang tak berlandaskan islam. Semangat kak pasti nanti ada jalan (^o^)9

Segini dulu ya post dari kamiiii :)
Pantau terus nih update-update an kami di @rohis48 atau kalian juga bisa mengikuti post-post kami selanjutnyaaaa ;)
See you next time! Jangan kangen yaaa ;D
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...

Saturday 1 March 2014

Pemuda, Kami Membutuhkanmu !


"Ketika Aku menemui perkara-perkara besar, yang ku cari adalah pemuda"
(Umar bin Khattab)

...Sepenggal kata dari penyambut tongkat estafet kekhalifan Abu Bakar, sekaligus sebuah gambaran yang menekankan pada aspek penting muda.

Pemuda bukan sekedar usia atau penampilan. Ia adalah jelmaan emosi menggelora yang dibalut mimpi-mimpi besar yang membuncah. Derap langkah para pemuda yang menjadi catatan besar sejarah hingga akhir hidupnya. Dengan itu, tidak semua orang muda adalah pemuda dan juga berwajah muda belum tentu pemuda.

Islam mencatatkan sejarah pemudanya. Di usia yang terhitung belia, para pemuda Islam telah menjadi fajar kejayaan dengan tauladan baik, hingga menyentuh relung sanubari. Sebutlah Usamah bin Zaid, putra mantan seorang budak yang dimerdekakan oleh Rasulullah. Belum genap 20 tahun usianya, 16 tahun saja, diangkat oleh Rasulullah menjadi panglima perang untuk membebaskan Negeri Syam. Yang dia pimpin? Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan para sahabat Rasulullah yang lainnya.

Usamah memimpin penyerangan Syam, pusat pemerintahan dan perdagangan kala itu, hingga menghasilkan kemenangan dan rampasan perang yang melimpah.

Di panggung sejarah Islam juga ada Muhammad Al-Fatih II. Obsesinya membebaskan Konstatinopel di usia 24 tahun, merupakan isyarat yang pernah disampaikan oleh Rasulullah.


"Konstatinopel akan dibebaskan, akan panglimanya adalah panglima terbaik, prajuritnya adalah prajurit terbaik."

Pembebasan Konstatinopel yang mengharu biru itu bukan tak menemui rintangan. Justru ujian di dalamnya membuat kaum muslimin lebih dinamis dalam berpikir, semakin pasrah dengan keputusan Allah, namun juga tidak mengurangi keyakinan bahwa kemenangan adalah milk umat Islam! Pasukan Al-Fatih tidak terjebak strategi umum perang. Saat jalan laut tak bisa dilewati, diputuskan kapal perang diangkut menembus bukit yang mengelilingi konstatinopel yang ketika itu menjadi benteng pertahanan.

Abdurrahman bin Muawiyah, keturunan terakhir Bani Muawiyah berumur 19 tahun, setelah berlari terus menerus dari kejaran tentara Abasiyah, sembari berpikir, "Apakah saya akan mati dalam kesunyian dalam pelarian atau meraih kembali kegemilangan sejarah keluarga?", akhirnya memilih untuk membangun Andalusia (Spanyol). Negeri yang tidak memiliki gairah kehidupan itu ia bangkitkan hingga terbentuklah peradaban tinggi disana.

Usamah bin Zaid, Muhammad Al-Fatih II, dan Abdurrahman bin Muawiyah adalah bukti, kita tidak butuh banyak orang untuk membangun peradaban. Yang kita butuhkan adalah seorang pemuda yang mulai bergerak untuk bermanuver melakukan akselerasi dalam batas-batas umurnya.

Kondisi yang menimpa umat Islam pada hari ini adalah peluang dimana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih agenda kepahlawanan, termasuk juga pemuda.


"TAPI SAYA MASIH SEKOLAH?"

Ungkapan yang bernada pembenaran, padahal dulu para pemuda Islam tidak terkungkung dalam limit-limit umurnya yang masih belia. Maka saat ini kita deklarasikan bahwa ini saatnya untuk berkarya. Belajar bukan lagi hanya kewajiban, namun juga bagian dari amal kerja kita. Pun jika kamu ingin menjadi juara olimpiade nasional atau internasional, itu pun bagian dari sejarah kepahlawanan yang dicetak dalam buku sejarah kebangkitan umat Islam.

Source: Majalah Remaja Fitrah Edisi #5