Sunday 13 April 2014

Simaklah Kisah Berikut, Agar Dapat Menyentuh Hatimu (2/2)


Yang belum lihat part 1 nya bisa diliat disini.

Okee kita lanjutkan :

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sungguh indah ungkapan Ali bin Abi Thalib,

“Sesungguhnya kematian terus mendekati kita, dan dunia terus meninggalkan kita. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab, dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal.”

Masih dalam siaran itu Syeikh Ath-Thantawi bercerita, dikatakan bahwa sebuah bus penuh sesak dengan penumpang. Sopirnya selalu menoleh ke kiri dan kanan, dan secara tiba-tiba sopir itu menghentikan bus itu.

Para penumpang bertanya, “Mengapa engkau memberhentikan bus ini?”

Sopir itu menjawab, “Saya berhenti untuk menghampiri orang tua yang melambaik-lambaikan tangannya hendak turut menumpang bersama kita.”

Para penumpang jadi bertanya-tanya, “Kami tidak melihat siapa-siapa.”

Tapi sopir itu melihatnya, “Lihat (itu) dia,”

Mereka tetap bingung. “Kami tidak melihat seorang pun.”

Sopir itu pun berkata, “Kini dia datang untuk naik bersama kita.”

Semua penumpang berkata, “Demi Allah, kami tidak melihat siapa-siapa.”

Dan secara tiba-tiba pula sopir itu mati terduduk di atas kursinya. Kematian sangat tiba-tiba, dan begitulah jalan kematiannya.

“Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun tidak (pula) memajukannya” QS. Al-A’raf : 34

Manusia itu sangat pengecut terhadap hal-hal yang menakutkan, dan merasa hatinya hampir copot ketika mendengar kematian disebutkan, namun tanpa disangka-sangka kematian itu datang membunuhnya.

Tapi yang paling mengherankan adalah kita tidak pernah berpikir bahwa kita akan bertemu Allah, bahwa dunia itu hina sekali, dan bahwa dunia itu banyak bercerita tentang bagaimana orang meninggal dunia. Dan kita tak pernah sadar kecuali kita didera banyak ketakutan, sehingga pikiran seperti itu baru muncul.



Sumber : WhatsApp Chats

UN-ku Jujur, Kalian Juga Kan?

UN tinggal menghitung hari lagi, entah sebuah tradisi atau keharusan, pasti ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan selama pelaksanaan UN ini. Contoh termudahnya dengan bocoran soal yang "diyakini" merupakan kunci dari dokumen soal UN yang amat dijaga kerahasiaannya. Menghadapi hal-hal seperti ini bagaimana menanggapinya?


Semangattt !!!
Semoga Allah meridhoi apa yang kita kerjakan :)

Saturday 5 April 2014

Simaklah Kisah Berikut, Agar Dapat Menyentuh Hatimu (1/2)


Syaikh Ali Ath-Thantawi dalam sebuah siaran radio dan TV-nya menggambarkan bahwa di Syam ada seorang laki-laki yang memiliki sebuah mobil truck Lorie. Ketika mobil itu dijalankan, tanpa diketahui diatas badan mobil itu ada orang. Mobil itu pengangkut peti mati yang sudah siap untuk menguburkan mayat. Sedangkan di dalam peti itu terdapat kain yang bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan.

Tiba-tiba hujan turun dan air mengalir deras. Orang itu pun bangun dan masuk ke dalam peti, dan membungkus dirinya dengan kain yang ada di dalam peti. Kemudian di tengah jalan ada seorang yang lain naik untuk menumpang ke bak mobil itu disamping keranda. Dia tidak tahu bahwa di dalam peti itu ada orang.

Hujan belum berhenti. Orang yang kedua ini mengira bahwa dirinya hanya sendirian di dalam mobil bak itu. Tiba-tiba dari dalam peti ada tangan terjulur (untuk memastikan apakah hujan sudah berhenti atau belum). Ketika tangan itu terjulur, kain yang membungkusnya juga ikut terjulur keluar. Si penumpang itu kaget dan takut bukan kepalang. Dia mengira bahwa mayat yang ada di dalam peti itu hidup kembali. Karena takutnya, dia terjungkal dari mobil dengan posisi kepala di bawah. Dan, mati.

Demikianlah Allah menentukan kematian orang itu bahkan dengan cara yang bisa terdengar lucu seperti ini. Yang selalu harus diingat oleh seorang hamba adalah bahwa dia sedang membawa dirinya bersama kematian, bahwa dia sedang berjalan menuju kematian, dan bahwa dia sedang menunggu kematian itu entah datang pagi atau sore.


Sungguh indah ungkapan Ali bin Abi Thalib,

“Sesungguhnya kematian terus mendekati kita. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab, dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal.”

Continue Reading : Part 2/2