Monday 24 August 2020

Sifat yang Menghancurkan Amal


Assalaamu'alaykum ikhwah fillah!

Dalam kehidupan kita sehari-hari, pastinya kita ingin memperbanyak amalan kebaikan. Tentunya, agar kita termasuk dalam golongan orang-orang diridhoi-Nya. Selain memperbanyak amal, kita harus menjaga agar amal-amal yang telah kita kumpulkan tidak hancur dan menjadi sia-sia. Salah satu diantara lubang penghancur amal adalah sifat sombong atau angkuh. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim berikut.

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلم: "لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذَرَّة من كِبْر. فقال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسناً، ونعله حسناً؟ فقال: إن الله جميل يحب الجمال. الكبْر: بَطْر الحق، وغَمْط الناس" رواه مسلم

Dari Ibnu Mas’ud R.A berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi.’ Lalu ada yang bertanya: ‘sesungguhnya seseorang itu sangat senang kepada baju dan sandal yang bagus?’ maka beliau berkata: ‘sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia’". (HR Muslim)

Penjelasan dari hadits ini:

Allah تعالى telah mengabarkan bahwa neraka adalah tempat kembali bagi orang-orang yang sombong. Dan pada hadits ini juga “لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذَرَّة من كِبْر” (tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi) menerangkan bahwa sombong mendorong seseorang masuk kedalam neraka, bahkan sebagai penghalang dia masuk kedalam surga.

Bila kita riya', maka amalan kita tidak diterima di sisi-Nya. Namun, apabila kita sombong dengan amalan-amalan kita, maka amalan-amalan tersebut tidak akan mengantarkan kita ke syurga. Orang yang bermaksiat, lalu melakukan taubatan nasuha, bisa jadi lebih dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala daripada ahli ibadah yang sombong. Hal ini tergambar pada diri Iblis laknatullah. Iblis lebih dulu tinggal di surga, dan juga lebih mengenal dan lebih dulu taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun ketika Nabi Adam a.s diciptakan, Iblis menunjukkan sifat 'ujub, sombong, dan dengkinya. Sifat 'ujub nya karena ia merasa lebih mulia daripada Nabi Adam a.s. Sifat sombongnya karena meremehkan, dan sifat dengkinya tidak rela bersujud kepada Adam a.s. Hal ini salah satunya dikisahkan pada Q.S Al-A'raf: 11-12 berikut.

وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ 
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.


قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ 
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".

Diantara ciri-ciri takabur, yaitu mendustakan kebenaran dan menganggap remeh orang lain. Hal ini tercermin seperti pada diri Iblis, dimana ia mendustakan perintah Allah swt. untuk bersujud kepada Adam a.s dan menganggap remeh Nabi Adam a.s karena penciptaannya yang berasal dari tanah. Oleh karena itu, sebagai manusia sudah seharusnya kita menghindari sikap sombong, riya’, dengki, dan hal-hal buruk lainnya agar kita dapat menjaga amalan-amalan yang telah kita raih dengan bersusah payah dengan baik.

Wallahu A'lam.

Wassalaamu'alaykum warahmatullah wabarakaatuh

0 komentar:

Post a Comment