Assalaamu'alaykum ikhwah fillah!
Dalam kehidupan kita sehari-hari, pastinya kita ingin memperbanyak amalan kebaikan. Tentunya, agar kita termasuk dalam golongan orang-orang diridhoi-Nya. Selain memperbanyak amal, kita harus menjaga agar amal-amal yang telah kita kumpulkan tidak hancur dan menjadi sia-sia. Salah satu diantara lubang penghancur amal adalah sifat sombong atau angkuh. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim berikut.
عن عبد
الله بن
مسعود رضي
الله عنه
قال: قال
رسول الله صلّى الله عليه وسلم: "لا يدخل الجنة من
كان في
قلبه مثقال ذَرَّة من كِبْر. فقال رجل: إن الرجل يحب أن
يكون ثوبه حسناً، ونعله حسناً؟ فقال: إن الله جميل يحب الجمال. الكبْر: بَطْر الحق،
وغَمْط الناس" رواه مسلم
Dari
Ibnu Mas’ud R.A berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk
kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi.’
Lalu ada yang bertanya: ‘sesungguhnya seseorang itu sangat senang kepada baju
dan sandal yang bagus?’ maka beliau berkata: ‘sesungguhnya Allah Maha Indah dan
mencintai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan
manusia’". (HR Muslim)
Penjelasan
dari hadits ini:
Allah تعالى telah mengabarkan bahwa neraka adalah
tempat kembali bagi orang-orang yang sombong. Dan pada hadits ini juga “لا
يدخل الجنة من كان
في قلبه مثقال ذَرَّة من كِبْر” (tidak akan masuk surga orang yang dihatinya
ada kesombongan meskipun seberat biji sawi) menerangkan bahwa sombong mendorong
seseorang masuk kedalam neraka, bahkan sebagai penghalang dia masuk kedalam
surga.
Bila
kita riya', maka amalan kita tidak diterima di sisi-Nya. Namun, apabila kita
sombong dengan amalan-amalan kita, maka amalan-amalan tersebut tidak akan
mengantarkan kita ke syurga. Orang yang bermaksiat, lalu melakukan taubatan
nasuha, bisa jadi lebih dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala daripada ahli ibadah yang sombong.
Hal ini tergambar pada diri Iblis laknatullah. Iblis lebih dulu tinggal di surga, dan juga
lebih mengenal dan lebih dulu taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun ketika Nabi Adam a.s
diciptakan, Iblis menunjukkan sifat 'ujub, sombong, dan dengkinya. Sifat 'ujub
nya karena ia merasa lebih mulia daripada Nabi Adam a.s. Sifat sombongnya karena meremehkan, dan sifat
dengkinya tidak rela bersujud kepada Adam a.s. Hal ini salah satunya dikisahkan
pada Q.S Al-A'raf: 11-12 berikut.
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami
bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah
kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak
termasuk mereka yang bersujud.
قَالَ
مَا
مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk
bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis:
"Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia
Engkau ciptakan dari tanah".
Diantara ciri-ciri
takabur, yaitu mendustakan kebenaran dan menganggap remeh orang lain.
Hal ini tercermin seperti pada diri Iblis, dimana ia mendustakan perintah Allah swt.
untuk bersujud kepada Adam a.s dan menganggap remeh Nabi Adam a.s karena
penciptaannya yang berasal dari tanah. Oleh karena itu, sebagai manusia sudah
seharusnya kita menghindari sikap sombong, riya’, dengki, dan hal-hal buruk
lainnya agar kita dapat menjaga amalan-amalan yang telah kita raih dengan
bersusah payah dengan baik.
Wallahu A'lam.
Wassalaamu'alaykum warahmatullah wabarakaatuh
0 komentar:
Post a Comment