Sunday 21 May 2017

Ramadhan 6 Hari lagi?!?

RAMADHAN 6 HARI LAGI?!?!?
Bagaimana persiapan mu menyambutnya
?

Terkadang begitu sering nikmat yang kita dapat tapi begitu sering pula bibir ini lupa mengucap syukur pada-Nya. Salah satunya yaitu nikmat di tundanya ajal kita sampai Bulan Ramadhan.
Karena Allah sudah memberi kita kesempatan, maka KITA HARUS MEMANFAATKANNYA DENGAN BAIK. 

Bagaimana Caranya? 
Dengan mempersiapkan dengan matang !! 💡

Imam Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah memaparkan dua perkara yang wajib kita waspadai. Salah satunya adalah yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya.

Yaitu dengan :
1. PERSIAPAN KEIMANAN
Persiapan keimanan dapat berupa pengendalian diri terhadap hawa nafsu seperti membiasakan menjaga pandangan dan lain-lain. 

2. PERSIAPAN JASMANI 💪 
Persiapan jasmani dapat meliputi menjaga kesehatan tubuh agar pada saat bulan Ramadhan dapat optimal menjalankan ibadah.

3. PERSIAPAN KEILMUAN 💡
Dengan memahami tata cari beribadah yang benar, membawa kita meraih pahala. Dan jika beribadah tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik, maka ibadah bisa tertolak atau tidak mendapatkan pahala sama sekali. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membaca atau menghadiri majelis taklim yang membahas tentang Ramadhan.

4. PASANG TARGET 💯
Dengan adanya target, maka kita bisa lebih semangat meraihnya.

AYO RAIH BERKAHNYA BULAN RAMADHAN! Jangan sampai kelewatan!


Nurdini K
XI MIA-3

Sunday 14 May 2017

Dengki Yang Diperbolehkan

Dengki Yang Diperbolehkan

Setiap kali mendengar kata dengki pasti teman-teman berpikir bahwa itu adalah salah satu dari banyak sifat tercela yang dibenci oleh Allah SWT dan harus dihindari. Dengki merupakan salah satu penyakit hati, jika ada seseorang yang memiliki sifat dengki dan melihat kesuksesan/kebahagiaan  orang lain, ia akan merasa benci dan itu membuat hatinya tidak tenang. Dapat dikatakan bahwa sifat dengki itu adalah iri hati yang sangat besar.
Di dalam Al-Qur’an dan  hadist terdapat larangan agar menjauhi sifat dengki. Dalam QS. An-Nisa ayat 32  Allah SWT berfirman "Dan janganlah kalian iri hati terhadap karunia yang telah Allah lebihkan kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain.’’ Rasullulah juga bersabda, “Hendaklah kalian menjauhi sifat dengki karena sesungguhnya sifat dengki itu dapat memakan kebajikan-kebajikan sebagaimana api melahap kayu bakar.’’ (HR Abu Dawud).
Berdasarkan ayat dan hadist diatas sudah sepantasnya kita umat muslim untuk menjauhi sifat dengki. Namun, selain menghindari, kita juga perlu mengetahui bahwa sebenarnya ada lho  dengki yang diperbolehkan.
Dari Salim r.a., dari bapaknya yang mendengar bahwa Nabi saw. Bersabda, “Tidak boleh dengki kecuali untuk dua hal. Pertama, kepada orang yang dikaruniai Allah ilmu Al-Qur’an lalu diamalkannya siang dan malam. Kedua, kepada orang yang dikaruniai Allah harta kekayaan lalu dibelanjakannya siang dan malam (di jalan Allah).”  (HR Muslim No. 815)
Berdasarkan hadits tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa dengki yang diperbolehkan, yaitu:
1.      Dengki terhadap orang yang menggunakan ilmu yang dimilikinya dengan baik
2.      Dengki terhadap orang yang dikaruniai harta dan menggunakannya untuk kebaikan
Kita tidak berdosa jika menaruh dengki kepada orang tersebut dengan maksud dapat mencontohnya. Namun, apabila kita dengki dengan berpikiran  agar hartanya habis atau bisa berpindah ke tangan kita, maka hakikat dengki akan kembali haram. 
Setelah membaca tulisan diatas, teman-teman sudah tahu kan’ tentang dengki apa saja sih yang diperbolehkan. Nah, mulai dari sekarang cobalah menaruh dengki yang seperti itu tentu saja dengan maksud memperbaiki diri.  Dengan menaruh dengki yang seperti kita dapat termotivasi untuk terus belajar, menambah wawasan dan berlomba dalam kebaikan.
                                                                                                

Safina Zahira XI MIA 4



Saturday 13 May 2017

Batas Pergaulan Antara Pria dan Wanita

Assalamu'alaikum,


Islam menetapkan beberapa kriteria syar’i pergaulan antara laki-laki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya dan untuk mencegah perzinahan dan sebagai tindakan prefentif terjadinya kerusakan masal dalam bermasyarakat. Islam telah mengharamkan laki-laki dan perempuan untuk berduan bercampur dalam satu tempat. memerintahkan adanya sutrah (pembatas) yang syar’i dan menundukkan pandangan, meminimalisir pembicaraan dengan lawan jenis sesuai dengan kebutuhan, tidak memerdukukan dan menghaluskan perkataan ketika bercakap dengan mereka, dan keriteria lainnya. Perkara-perkara ini, menjadi kaidah yang penting untuk kebaikan semuanya. Tidak seperti ocehan para penyeru ikhtilath, sesunguhnya perkara ini berbeda antara satu dengan lainnya, atau satu kebudayaan dengan lainnya, dan pengakuan lainnya yang tidak sesuai dengan kenyataan dan realita.


Wajiblah kalian berhati-hati, karena syaithon terkadang menipu seseorang dengan merasa agamanya kuat dan tidak terpengaruh akan hal itu. Padahal dia sedang terjerumus pada jerat kebinasaan dan berada di atas jalan kesesatan. Realita adalah saksi terbaik. Betapa banyak orang menentang petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan melanggar larangannya akhirnya ia tercampak di atas keburukan.
Interaksi dan komunikasi antara laki-laki dan perempuan sebenarnya boleh-boleh saja, apalagi di zaman seperti ini. Tapi tetap pada adab dan batasannya. Apabila kalian tidak memiliki hajat untuk berinteraksi dengan lawan jenis, maka menjauhinya lebih baik dan selamat. Jika ada kebutuhan, bagi semua kaum muslimin untuk menetapi ketentuan syar’i, di antaranya:

1. Ghadlul Bashar (menundukkan pandangan)
2. Tidak berduaan dengan wanita asing (bukan mahram dan bukan istrinya).
3. Berusaha agar tidak ikhtilath dengan gadis yang bisa menyebabkan fitnah.
4. Tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahram, karena diharamkan.
5. Allah telah memerintahkan beberapa adab yang agung kepada para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan segenap wanita umat ini masuk di dalamnya.


فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”(QS. Al-Ahzab: 32)
Dalam ayat itu, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa hati yang sakit tidak bisa bertahan dan bersabar diri dari sebab kecil yang mengundang keharaman, walau hanya suara yang halus dan lembut. Karena sudah menjadi sarana keharaman maka dilarang, mereka diwajibkan untuk tidak melembutkan perkataan ketika berbicara dengan laki-laki.
Teman-teman segala sesuatu itu telah diatur oleh hukum Allah, janganlah sekali-sekali kalian untuk mendakati dan melanggarnya. Karena yang demikian itu adalah perbuatan yang syaithon sukai. Mulailah jaga diri kalian masing-masing dari hal yang disukai syaithon dan teruslah berusaha untuk melakukan hal yang Allah sukai😊.

Rio Akbar
XI MIA-1

Sumber:http://www.voa-islam.com/read/wanna-be-muslimah/2009/12/14/2083/batasan-pergaulan-antara-pria-dan-wanita/;#sthash.LWAM2zmF.dpbs