Yang belum lihat part 1 nya bisa diliat disini.
Okee kita lanjutkan :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sungguh indah ungkapan Ali bin Abi Thalib,
“Sesungguhnya kematian terus mendekati kita, dan dunia terus meninggalkan kita. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab, dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal.”
Masih dalam siaran itu Syeikh Ath-Thantawi
bercerita, dikatakan bahwa sebuah bus penuh sesak dengan penumpang. Sopirnya selalu
menoleh ke kiri dan kanan, dan secara tiba-tiba sopir itu menghentikan bus itu.
Para penumpang bertanya, “Mengapa engkau
memberhentikan bus ini?”
Sopir itu menjawab, “Saya berhenti untuk
menghampiri orang tua yang melambaik-lambaikan tangannya hendak turut menumpang
bersama kita.”
Para penumpang jadi bertanya-tanya, “Kami tidak
melihat siapa-siapa.”
Tapi sopir itu melihatnya, “Lihat (itu) dia,”
Mereka tetap bingung. “Kami tidak melihat seorang
pun.”
Sopir itu pun berkata, “Kini dia datang untuk naik
bersama kita.”
Semua penumpang berkata, “Demi Allah, kami tidak
melihat siapa-siapa.”
Dan secara tiba-tiba pula sopir itu mati terduduk
di atas kursinya. Kematian sangat tiba-tiba, dan begitulah jalan kematiannya.
“Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun tidak (pula) memajukannya” QS. Al-A’raf : 34
Manusia itu sangat pengecut terhadap hal-hal yang
menakutkan, dan merasa hatinya hampir copot ketika mendengar kematian
disebutkan, namun tanpa disangka-sangka kematian itu datang membunuhnya.
Tapi yang paling mengherankan adalah kita tidak
pernah berpikir bahwa kita akan bertemu Allah, bahwa dunia itu hina sekali, dan
bahwa dunia itu banyak bercerita tentang bagaimana orang meninggal dunia. Dan
kita tak pernah sadar kecuali kita didera banyak ketakutan, sehingga pikiran
seperti itu baru muncul.
Sumber : WhatsApp Chats