Vlad III Dracula
Saat mendengar nama Dracula kita pasti tak asing lagi
dengan sesosok makhluk penghisap darah dengan taring tajam di tengah gelapnya malam
yang meneror kota-kota. Bagi kebanyakan orang sih Dracula itu merupakan sosok
fiksi yang ditulis oleh Bram Stoker dari Irlandia. Akan tetapi, sejarah berkata
lain, Sesungguhnya bahwa Dracula memang benar-benar ADA. Eits…akan tetapi
Dracula yang satu ini tidaklah menghisap darah sama sekali, tidak seperti di
novel yang ditulis bram stoker maupun film-film Dracula seperti Dracula(tahun
19an) ataupun dracula untold ditahun 2014 kemarin yang mengisahkan keromantisan
atau keheroikan sosok Dracula, Dracula sebenarnya merupakan sosok pembantai
kejam yang berkaitan erat dengan sejarah islam, terutama sejarah kelam islam
sekaligus sejarah kelam dunia yang disembunyikan.
Vlad III Dracula merupakan nama pemberian ayahnya,
Vlad II dracul , seorang penguasa wallachia pada saat itu. Sedangkan Dracula
atau draculae sendiri sebenarnya berarti anak naga, dalam Bahasa latin “draco”
berarti naga, sedangkan “ae” berarti anak. Hal ini karena ayahnya, Vlad II
Dracul, yang menerima julukan tersebut karena ia telah bergabung dengan Ordo
Naga. Dracula yang merupakan seorang anak penguasa wallachia pada saat itu bercita-cita
untuk menghancurkan islam pada saat itu karena pengaruh keluarganya. Pada
awalnya semuanya baik-baik saja hingga suatu hari kerajaan hungaria yang selama
ini merupakan kepercayaan datang dan mengkhianati mereka. Ayah Dracula pun
membawa keluarganya dan menitipkannya ke kerajaan islam turki ustmani yang
selama ini dibencinya demi menjaga kekuasaan ayah Dracula. Akan tetapi ayah Dracula
tidak lama kemudian dibunuh oleh pasukan hungaria. Kebencian Dracula mencuat
kepada kerajaan hungaria, ayahnya, dan kemudian bertambah lagi kepada adiknya
Radu the handsome, ketika dia tahu bahwa adiknya telah memeluk islam dan telah bersahabat
Mehmed II sang penakluk konstantinopel saat muda. Ia pun keluar dari wilayah
turki ustmani dan mencari kekuatan baru untuk menghancurkan semuanya.
Beranjak dewasa, Dracula
kembali ke wallachia dan merebut tahktanya dari pria yang berkuasa pada saat
itu, yakni vladislav. Setelah mendapatkan kekuasaannya barulah ia membuat
kerusakan dimana-mana. Pada acara penobatan kekuasaannya ia membakar para
petani dan fakir miskin Muslim Wallachia. Pada 1456, Dracula menangkap,
menelanjangi, dan membakar hidup-hidup 400 pemuda Turki yang sedang menimba
ilmu pengetahuan di Wallachia. Dan untuk
menyambut hari peringatan St. Bartholome, 1459, ia memerintahkan pasukannya
untuk menangkapi para pedagang Turki yang ada di Wallachia. Dalam waktu sebulan
terkumpullah 30 ribu pedagang Turki beserta keluarganya. Para pedagang yang
ditawan ditelanjangi lalu digiring menuju lapangan penyulaan dan disula satu
persatu. Apa kalian tau itu itu disula? Disula yakni membunuh seseorang dengan cara
ditusuk duburnya dengan balok runcing sebesar lengan. Dan karena hal inilah ia
dia dijuluki Vlad the impailer atau Vlad si penyula.
Tapi tidak hanya muslim yang terkena kekejamannya. Di
hari Paskah tahun 1459, Dracula mengumpulkan para bangsawan dan tuan tanah
beserta keluarganya di sebuah gereja dalam sebuah jamuan makan. Setelah
semuanya selesai makan, dia memerintahkan semua orang yang ada ditempat itu
ditangkap. Para bangsawan yang terlibat pembunuhan keluarganya dibunuh dengan
cara disula. Sedang lainnya dijadikan budak pembangunan benteng. Diperkirakan jumlah
semua tahanan mencapai 300 kepala keluarga. Terdiri dari laki-laki dan
perempuan, orang tua, bahkan anak-anak. Kekejaman ini terus berlanjut hingga
sang penakluk datang…….
-Abimanyu P. Yudha (XI MIA 1)
-Abimanyu P. Yudha (XI MIA 1)
0 komentar:
Post a Comment